JENIS- JENIS KARYA TULIS NON ILMIAH
Oleh;
Miftahul Jannah
10.16.12.0046
Tarbiyah
Sekolah tinggi agama islam negeri
(stain palopo)
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul’Karya Tulis
non ilmiah. Dalam
mengerjakan karya ilmiah, saya dapat memahami pengetahuaan secara kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Mata kulia karya ilmiah ini yang melandasi kita
untuk mengetahui cara-cara penulisan karya ilmiah, yang menujukan banyaknya
perbedaan antara karya tulis ilmia dan karya tulis non ilmiah.
makalah yang saya buat ini berisikan tentang jenis
jenis dari karya tulis non ilmiah,khususnya yaitu pengertian dari jenis non
ilmiah,bagian- bagianya dan ciri – ciri dari jenis non ilmiah tersbut.saya
harap dengan makalah ini kita dapat membedakan jenis – jenis dari karya tulis
non ilmiah trsebut.
Makalah ini sengaja di susun dalam rangakah memenuhi
tugas saya sebagai mahasiswa yang sedang
menekuni studi dalam mata kuliah tersebut, Namun tidak tertutup kemungkinan
bahwa makalah yang saya buat ini tidak
sesuai dengan keinginan yang di
harapkan,kita hanyalah manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahaan.
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………….....ii
BAB 1 PENDAHULUAN
…………………………………………………….....
A. Latar Belakang
………………………………………………………….......
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………………...
C.
Manfaat ……………………………………………………..................
BAB 2 PEMBAHASAN
………………………………………………………….
A.
Pengertian Karya tulis……………………………………………….......
B. Perbedaan Tulis non
ilmiah…………………........................................
C.
jenis jenis karya tulis non ilmiah…………………………......................
a. dongeng........................................................................................
b. novel.............................................................................................
c. drama............................................................................................
d. roman............................................................................................
e. cerpen............................................................................................
BAB 3 PENUTUP
…………………………………………………………….......
A.
Simpulan ………………………………………………….....................
B.
Saran ……………………………...........................................................
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………......
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Menulis
pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami,
dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses
transfer ilmu dan informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk
ditekuni.
Ada banyak
jenis tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi
telah mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita.
Hari ini, kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran,
majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma
mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis
demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi
hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan
non-fiksi.
Istilah
karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil
mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu
selalu berupa hasil penelitian ilmiah. Sedangkan karya tulis non ilmiah adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya,
tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau
abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.
B. rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas maka akan melahirkan beberapa rumusan masalah
yaitu
1. apakah yang di maksud karya tulis.
2. apakah di maksud karya tulis non
ilmiah.
3. apa sajakah jenis- jenis karya tulis
non ilmiah.
C. tujuan penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apa
yang di maksud karya tulis.
2.
Untuk mengetahui apa yang di maksud karya tulis non ilmiah.
3.
Untuk mengetahui apa sajakah jenis- jenis karya tulis non
ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian
karya tulis
Karya tulis
mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan dan
aspek-aspek lainnya, berdasarkan sumbernya secara umum karya tulis dapat di
klarifikasikasikan menjadi dua yaitu, karya fisikdan non fiksi(ilmiah) karya
fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau
rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur
atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan
situasi masyarakat tertentu. Contoh karya tulis jenis ini yaitu karya satra,
novel, cerpen, dll.
b. Pengertian
karyatulis non ilmiah
Karya tulis non
ilmiah adalah karya tulis ilmu pengetahuan
yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan
cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya
mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau
formal dan populer.
c. Jenis- jenis karya tulis non ilmiah
Dongeng
Dongeng adalah cerita fiktif atau
cerita imajinatif. Oleh karena itu, di dalam dongeng ada tokoh, watak tokoh,
alur, latar dan unsur cerita lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan cerita –
cerita lainnya adalah pada kefiksiannya. Di dalam dongeng mungkin kita akan
menemukan manusia bisa terbang atau binatang bisa bicara. Dari situlah dongeng
memiliki daya tarik tersendiri khususnya bagi anak – anak, selain itu dongeng
juga menyimpan moral value apa yang menjadi pesan dongeng tersebut. Dan ini
menjadi daya tarik bagi orang tua dalam pembelajaran kepada anaknya
Dongeng dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu:
a. Fabel, adalah cerita
lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula
disebut sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil
dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan
Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
b.
Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang
berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai
mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng
tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian,
Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
c. Legenda, adalah cerita
lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah.
Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
d. Sage, adalah cerita lama
yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan,
kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
e.
Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan
sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan.
Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan
lain-lain
f.
Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah
laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’.
Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku
utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik
atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku.
Kemudian pengertian novel menurut para ahli :
“Novel
adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung rangkaian
cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku”.[1]
“Novel
menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana
kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan
nasib tokohnya.”[2]
“Novel cenderung expand (meluas) dan
menitikberatkan complexity (kompleksitas). Meluas dan kompleksitas yang
dimaksudkannya adalah dalam hal perwatakan, permasalahan yang dialami sang
tokoh, serta perluasan dari latar cerita tersebut”.[3]
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa novel adalah suatu cerita
fiksi yang menggambarkan kisah hidup tokoh melalui rangkaian peristiwa yang
kompleks dan mengubah nasib tokoh tersebut
@ jenis jenis novel
·
Novel idealisme abstrak yaitu novel yang menampilkan tokoh
yang masih ingin bersatu dengan dunia, novel itu masih memperlihatkan suatu
idealisme. Akan tetapi karena persepsi tokoh itu tentang dunia bersifat
subjektif, didasarkan pada kesadaran yang sempit, idealismenya menjadi abstrak.
·
Novel romantisme keputusan yaitu, menampilkan kesadaran hero
yang terlampau luas. Kesadaran lebih luas dari pada dunia sehingga menjadi
berdiri sendiri dan terpisah dari dunia. Itulah sebabnya sang hero cenderung
fasif dan cerita berkembang menjadi analisis psikologis semata-mata.
·
Novel pendidikan yaitu yang berada di antara kedua jenis
tersebut. Dalam novel ini, sang hero di satu pihak mempunyai interioritas,
tetapi di lain pihak juga ingin bersatu dengan dunia, karena ada interaksi
antara dirinya dengan dunia, hero itu mengalami kegagalan. Oleh karena
mempunyai interioritas, ia menyadari sebab kegagalan itu.[4]
Berdasarkan mutunya
·
Novel populer adalah novel yang menyuguhkan problema
kehidupan yang berkisar pada cinta asmara yang simpel dan bertujuan menghibur.
·
Novel literature di sebut juga novel serius karena
keseriusannya atau kedalaman masalah-masalah kehidupan kemanusiaan yang di
ungkapkanpengarangnya.[5]
Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut, maka novel dapat dibagi berdasarnya isinya, yakni
novel petualangan, novel humor, novel sosial, dan novel psikologi, sedangkan
berdasarkan mutunya dapat dibagi menjadi novel literer dan novel popular
@
ciri- ciri novel
Sebuah
novel memiliki beberapa ciri yang dapat dijadikan sebagai pegangan untuk
mengetahui apakah novel atau bukan.
Ciri-ciri
novel adalah.
·
Jumlah kata lebih dari 35.000 buah
·
Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel
yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit;
·
Jumlah halaman novel minimal 100 halaman;
·
Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu
pelaku;
·
Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi;
·
Skala novel luas;
·
Seleksi pada novel lebih luas;
·
Kelajuan pada novel kurang cepat;
·
Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang
diutamakan.[6]
Drama
Drama adalah
suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis
karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan.
Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara
adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama menurut masanya dapat dibedakan
dalam dua jenis yaitu :
o
Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang
memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya
bertema kehidupan manusia sehari-hari.
o
Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang
umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan,
kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Kemudian Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan
Cerita :
o
Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu
dan menggelitik penuh keceriaan.
o
Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang
ceritanya sedih penuh kemalangan.
o
Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang
ada sedih dan ada lucunya.
o
Opera
Opera adalah drama yang mengandung
musik dan nyanyian.
o
Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya
selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
o
Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya
lebih pendek.
o
Pantomim
adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk
gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
o
Tablau
Tablau adalah drama yang mirip
pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah
pelakunya.
o
Passie
Passie adalah drama yang mengandung
unsur agama / relijius.
o
Wayang
Wayang adalah drama yang pemain
dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
Roman
“Kata roman sendiri berasal dari
bahasa Perancis “romanz” abad ke-12, serta dari ungkapan bahasa Latin yaitu “
lingua romana”, yang dimaksudkan untuk semua karya sastra dari golongan rakyat
biasa”.[7]
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku
utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering
diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai
meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat
secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi
(pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan
pelaku dalam cerita tersebut.
Kemudian Roman (seharusnya)
mengambarkan peristiwa yang mungkin terjadi dengan kondisi yang tidak
memungkinkan atau hampir tidak memungkinkan sebagai sebuah kenyataan. Roman
adalah sebuah cerita subjektif, di dalamnya pengarang berusaha menggambarkan
dunia menurut pendapatnya sendiri”.
Dari pengertian di atas dapat dittarik
kesimpulan bahwa roman adalah sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh
pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh
beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam,
antara lain sebagai berikut:
a. Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu,
atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk
kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan
oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
b. Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang
keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan
masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St.
Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
c. Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta
historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam
sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy
Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
d. Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran
kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh:
Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St.
Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
e. Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan
kriminalitas. Dalam roman ini
yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya
membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh
Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
Selain itu Berdasarkan penitikberatan
cerita, roman dibagi dalam :
a. Roman Kriminal dan Detektif ( Krimi
–und Detektivroman)
Sebuah roman kriminal menitikberatkan ceritanya kepada psikologi seorang penjahat, sedangkan dalam roman detektif lebih kepada teka-teki yang harus dipecahkan oleh detektif dengan kemampuan melacaknya.
Sebuah roman kriminal menitikberatkan ceritanya kepada psikologi seorang penjahat, sedangkan dalam roman detektif lebih kepada teka-teki yang harus dipecahkan oleh detektif dengan kemampuan melacaknya.
b. Roman Petualangan ( Abendteuerroman)
Pada roman petualangan sang tokoh utama,
baik sengaja maupun tidak sengaja terjebak dalam berbagai macam petualangan
yang kebanyakan satu sama lain tidak berhubungan. Roman petualangan merupakan
jenis sastra yang disukai pada segala zaman karena ceritanya yang menegangkan.
c.
Roman Psikologi (
psychologischer Roman )
Dalam “Schüler
Duden-Die Literatur” (1989:66) dijelaskan bahwa roman psikologi adalah jenis
roman yang sedikit sekali menceritakan tentang perbuatan tokohnya, tetapi lebih
kepada bagaimana keadaan batin tokoh. Pengarang lebih tertarik pada
penggambaran kejiwaan dan karakter seorang manusia.
d.
Roman Pencintaan
(Liebesroman)
Dalam buku
“Sachwörterbuch der Literatur” (Wilpert, 1989:513), dijelaskan sebagai berikut:
1. Bahwa
dari segi bahan cerita, tema utama roman ini adalah percintaan zaman Romantik
2.
Dalam artian yang lebih sempit, roman percintaan adalah jenis roman picisan
(Trivialroman) untuk pembaca wanita, yang kebanyakan menyangkut sisi
kepahlawanan wanita yang klise dan idealis dengan gaya bahasa picisan sampai
kepada akhir bahagia yang tidak dapat dihindarkan dan tidak realistis(Wilpert,
1989:513).
e. Roman Hiburan (Unterhaltungsroman)
Roman ini dibuat untuk memuaskan
keinginan para pembaca terhadap hiburan. Dibandingkan dengan yang lebih
berkelas (gehobene Literatur), jenis roman ini tidak bercerita tentang
perselisihan yang mendalam dengan permasalahan yang mengharukan seperti juga
melalui bentuk-bentuk baru pada gaya dan penggambaran, agar tidak menyulitkan
pembaca untuk mengerti jalan ceritanya. Kebanyakan roman ini berakhir dengan
bahagia.
e.
Roman Anak dan Remaja
(Kinder-und Jugendroman)
Tema, bahan
cerita, dan bentuk roman ditulis untuk anak dan remaja, dan biasanya terdapat
aspek untuk menghibur, mengajar dan mendidik. Dalam roman ini biasanya disertai
dengan gambar ilustrasi yang bertujuan agar pembaca mudah memahami isi cerita
yang disajikan. “Prinsip dasar roman ini adalah adaptasi/asimilasi : kalimat –
kalimat yang terdapat dalam roman harus disesuaikan dengan psikologi anak dan
remaja. Roman pendidikan (Bildsdungsroman)”.[8]
Tema dan isi
cerita dalam roman ini menitik beratkan pada perkembangan pendidikan tokoh
utama dalam cerita. “Roman ini disebut roman zaman klasik dan romantik.
Pendidikan mempunyai arti “ kemanusiaan yang sempurna (vollendeter Humanität)”.[9]
Roman pendidikan dimaksudkan untuk roman
yang bercerita tentang perkembangan kejiwaan dan karakter seorang manusia.
Metzler
Lexikon Literatur roman terbagi atas beberpa bagian yang besar yaitu
berdasarkan materi, berdasarkan tema, berdasarkan teknik penceritaan,
berdasarkan sasaran, dan berdasarkan tuntutan.
a. Roman
berdasarkan materi (Roman nach Stoffen und dargestelltem Personal) : roman
petualangan (Abendteuerroman), roman pahlawan (Ritterroman), roman kriminal
(Kriminalroman), roman perjalanan (Reiseroman)
b. Roman
berdasarkan tema (Roman nach Themen und behandelten Problemen) : roman
percintaan (Liebesroman), roman pendidikan (Erziehungsroman), roman sosial
(Gesellschaftsroman
c. Roman
berdasarkan teknik penceritaan (Roman nach dem Erzählverfahren) : roman orang
pertama (Ich-Romane), Roman orang kedua (Er-Romane)
d. Roman
berdasarkan sasaran (Roman nach dem Addresatten) : roman perempuan
(Frauenroman), roman remaja (Jugendmädchenroman), roman anak-anak (Kinderroman)
e. Roman
berdasarkan tuntutan (Roman nach Anspruch und Verfahrenweise) : roman picisan
(Trivialroman), roman hiburan (Unterhaltungsroman).[10]
Cerpen
Cerpen Adalah
sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh
cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung
mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan
langsung tamat. “Cerpen
adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar
antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan
jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata”.[11]
unsur-unsur intrinsik cerpen antara
lain adalah
(1) tema.
(2) tokoh.
(3) alur.
(4) latar.
(5) teknik
penceritaan. dan
(6) diksi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
penjelasn di atas dapat di tarikkesimpulan yaitu :
a. Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif
dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
b. Cerpen
Cerpen Adalah
sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh
cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung
mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan
langsung tamat.
c. roman
roman adalah
sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya
menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama
dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya
d. novel
novel adalah suatu cerita fiksi yang menggambarkan kisah
hidup tokoh melalui rangkaian peristiwa yang kompleks dan mengubah nasib tokoh
tersebut
e. Drama
drama adalah satu bentuk karya
sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Drama bisa diwujudkan
dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga
terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.
B. SARAN
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan sumbang kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Agar kedepannya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Dimas
Arika Mihardja.2011.Definisi Novel dan
Roman.(online) http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/tugas-softskill-mata-kuliah-bahasa-indonesia-karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/.
Diakses tanggal 27 april 2013.
Sisil.2012.Karya Non Ilmiah.(omline)
http://sisildiaz.blogspot.com/2012/10/karya-non-ilmiah.html.Diakses tanggal 26 april 2013.
Kasman.2012.Tugas
Penjelasan Karya Non Ilmiah.(online)
http://kasmanbutar2.blogspot.com/2012/04/tugas-penjelasan-karangan-ilmiahnon.html.Diakses
tanggal 26 april 2013
Reskiyanthi.2012.Pengertian Drama.(online)
http://reskiyanthi.blogspot.com/2012/10/pengertian-drama.html.Diakses
tanggal 27 april 2013
[1] Marwata dalam Dimas Arika Mihardja.2011.definisi Novel dan Roman.(online)
http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/tugas-softskill-mata-kuliah-bahasa-indonesia-karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/. Diakses tanggal 27 april 2013.
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[5] Ibid.
[7] Matzkowski dalam Dimas Arika
Mihardja.2011.Definisi Novel dan Roman.(online)
http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/tugas-softskill-mata-kuliah-bahasa-indonesia-karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/. Diakses tanggal 27
april 2013.
[10] Ibid
[11] Edgar Allan Poe
dan Jassin dalam Hafizazza.2011.Pengertian
Cerpen dan Unsurnya.(online) http://www.hafizazza.blogspot.com. Diakses tanggal 27 april 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar