Kamis, 05 September 2013

makalah karya tulis non ilmiah


JENIS- JENIS KARYA TULIS NON ILMIAH

Oleh;
Miftahul Jannah
10.16.12.0046
Tarbiyah
Sekolah tinggi agama islam negeri (stain palopo)
2013





KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul’Karya Tulis non ilmiah. Dalam mengerjakan karya ilmiah, saya dapat memahami pengetahuaan secara kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Mata kulia karya ilmiah ini yang melandasi kita untuk mengetahui cara-cara penulisan karya ilmiah, yang menujukan banyaknya perbedaan antara karya tulis ilmia dan karya tulis non ilmiah.
makalah yang saya buat ini berisikan tentang jenis jenis dari karya tulis non ilmiah,khususnya yaitu pengertian dari jenis non ilmiah,bagian- bagianya dan ciri – ciri dari jenis non ilmiah tersbut.saya harap dengan makalah ini kita dapat membedakan jenis – jenis dari karya tulis non ilmiah trsebut.
Makalah ini sengaja di susun dalam rangakah memenuhi tugas saya sebagai  mahasiswa yang sedang menekuni studi dalam mata kuliah tersebut, Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa makalah yang saya buat ini tidak  sesuai dengan keinginan  yang di harapkan,kita hanyalah manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahaan.

penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….....ii

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………….....
A.    Latar Belakang ………………………………………………………….......
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………………...
C.     Manfaat ……………………………………………………..................

BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………….
A.    Pengertian Karya tulis……………………………………………….......
B.      Perbedaan Tulis non ilmiah…………………........................................
C.     jenis jenis karya tulis non ilmiah…………………………......................
a.       dongeng........................................................................................
b.      novel.............................................................................................
c.       drama............................................................................................
d.      roman............................................................................................
e.       cerpen............................................................................................

BAB 3 PENUTUP …………………………………………………………….......
A.    Simpulan ………………………………………………….....................
B.     Saran ……………………………...........................................................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………......
















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni.
Ada banyak jenis tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi.
Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian ilmiah. Sedangkan karya tulis non ilmiah adalah  karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.
B.     rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka akan melahirkan beberapa rumusan masalah yaitu
1.      apakah yang di maksud karya tulis.
2.      apakah di maksud karya tulis non ilmiah.
3.      apa sajakah jenis- jenis karya tulis non ilmiah.
C.     tujuan penulisan
            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.            Untuk mengetahui apa yang di maksud karya tulis.
2.            Untuk mengetahui  apa yang di maksud karya tulis non ilmiah.
3.            Untuk mengetahui  apa sajakah jenis- jenis karya tulis non ilmiah.










BAB II
PEMBAHASAN
a.       Pengertian karya tulis
Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan dan aspek-aspek lainnya, berdasarkan sumbernya secara umum karya tulis dapat di klarifikasikasikan menjadi dua yaitu, karya fisikdan non fiksi(ilmiah) karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis. Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh karya tulis jenis ini yaitu karya satra, novel, cerpen, dll.
b.      Pengertian karyatulis non ilmiah
Karya tulis non ilmiah  adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.
c.       Jenis- jenis karya tulis non ilmiah
*      Dongeng
Dongeng adalah cerita fiktif atau cerita imajinatif. Oleh karena itu, di dalam dongeng ada tokoh, watak tokoh, alur, latar dan unsur cerita lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan cerita – cerita lainnya adalah pada kefiksiannya. Di dalam dongeng mungkin kita akan menemukan manusia bisa terbang atau binatang bisa bicara. Dari situlah dongeng memiliki daya tarik tersendiri khususnya bagi anak – anak, selain itu dongeng juga menyimpan moral value apa yang menjadi pesan dongeng tersebut. Dan ini menjadi daya tarik bagi orang tua dalam pembelajaran kepada anaknya

Dongeng dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain yaitu:
a.       Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
b.      Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
c.  Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
d.   Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
e.       Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh : Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain
f.       Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
*      Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku.
Kemudian pengertian novel menurut para ahli :
“Novel adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku”.[1]
“Novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.”[2]
      “Novel cenderung expand (meluas) dan menitikberatkan complexity (kompleksitas). Meluas dan kompleksitas yang dimaksudkannya adalah dalam hal perwatakan, permasalahan yang dialami sang tokoh, serta perluasan dari latar cerita tersebut”.[3]
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa novel adalah suatu cerita fiksi yang menggambarkan kisah hidup tokoh melalui rangkaian peristiwa yang kompleks dan mengubah nasib tokoh tersebut
@  jenis jenis novel
·   Novel idealisme abstrak yaitu novel yang menampilkan tokoh yang masih ingin bersatu dengan dunia, novel itu masih memperlihatkan suatu idealisme. Akan tetapi karena persepsi tokoh itu tentang dunia bersifat subjektif, didasarkan pada kesadaran yang sempit, idealismenya menjadi abstrak.
·      Novel romantisme keputusan yaitu, menampilkan kesadaran hero yang terlampau luas. Kesadaran lebih luas dari pada dunia sehingga menjadi berdiri sendiri dan terpisah dari dunia. Itulah sebabnya sang hero cenderung fasif dan cerita berkembang menjadi analisis psikologis semata-mata.
·      Novel pendidikan yaitu yang berada di antara kedua jenis tersebut. Dalam novel ini, sang hero di satu pihak mempunyai interioritas, tetapi di lain pihak juga ingin bersatu dengan dunia, karena ada interaksi antara dirinya dengan dunia, hero itu mengalami kegagalan. Oleh karena mempunyai interioritas, ia menyadari sebab kegagalan itu.[4]
Berdasarkan mutunya
·      Novel populer adalah novel yang menyuguhkan problema kehidupan yang berkisar pada cinta asmara yang simpel dan bertujuan menghibur.
·      Novel literature di sebut juga novel serius karena keseriusannya atau kedalaman masalah-masalah kehidupan kemanusiaan yang di ungkapkanpengarangnya.[5]
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka novel dapat dibagi berdasarnya isinya, yakni novel petualangan, novel humor, novel sosial, dan novel psikologi, sedangkan berdasarkan mutunya dapat dibagi menjadi novel literer dan novel popular
@ ciri- ciri novel
Sebuah novel memiliki beberapa ciri yang dapat dijadikan sebagai pegangan untuk mengetahui apakah novel atau bukan.
Ciri-ciri novel adalah.
·         Jumlah kata lebih dari 35.000 buah
·         Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit;
·         Jumlah halaman novel minimal 100 halaman;
·         Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku;
·         Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi;
·         Skala novel luas;
·         Seleksi pada novel lebih luas;
·         Kelajuan pada novel kurang cepat;
·         Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.[6]
*         Drama
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu :
o   Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
o   Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Kemudian Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
o   Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
o   Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
o   Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
o   Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
o   Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
o   Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
o   Pantomim
 adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
o   Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
o   Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
o   Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
*         Roman
“Kata roman sendiri berasal dari bahasa Perancis “romanz” abad ke-12, serta dari ungkapan bahasa Latin yaitu “ lingua romana”, yang dimaksudkan untuk semua karya sastra dari golongan rakyat biasa”.[7]
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Kemudian Roman (seharusnya) mengambarkan peristiwa yang mungkin terjadi dengan kondisi yang tidak memungkinkan atau hampir tidak memungkinkan sebagai sebuah kenyataan. Roman adalah sebuah cerita subjektif, di dalamnya pengarang berusaha menggambarkan dunia menurut pendapatnya sendiri”.
Dari pengertian di atas dapat dittarik kesimpulan bahwa roman adalah sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
a. Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
b. Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
c. Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
d. Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
e. Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam          roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
Selain itu Berdasarkan penitikberatan cerita, roman dibagi dalam :
a. Roman Kriminal dan Detektif ( Krimi –und Detektivroman)
Sebuah roman kriminal menitikberatkan ceritanya kepada psikologi seorang penjahat, sedangkan dalam roman detektif lebih kepada teka-teki yang harus dipecahkan oleh detektif dengan kemampuan melacaknya.

b. Roman Petualangan ( Abendteuerroman)
Pada roman petualangan sang tokoh utama, baik sengaja maupun tidak sengaja terjebak dalam berbagai macam petualangan yang kebanyakan satu sama lain tidak berhubungan. Roman petualangan merupakan jenis sastra yang disukai pada segala zaman karena ceritanya yang menegangkan.
c.       Roman Psikologi ( psychologischer Roman )
Dalam “Schüler Duden-Die Literatur” (1989:66) dijelaskan bahwa roman psikologi adalah jenis roman yang sedikit sekali menceritakan tentang perbuatan tokohnya, tetapi lebih kepada bagaimana keadaan batin tokoh. Pengarang lebih tertarik pada penggambaran kejiwaan dan karakter seorang manusia.
d.      Roman Pencintaan (Liebesroman)
Dalam buku “Sachwörterbuch der Literatur” (Wilpert, 1989:513), dijelaskan sebagai berikut:
1.   Bahwa dari segi bahan cerita, tema utama roman ini adalah percintaan zaman Romantik
2. Dalam artian yang lebih sempit, roman percintaan adalah jenis roman picisan (Trivialroman) untuk pembaca wanita, yang kebanyakan menyangkut sisi kepahlawanan wanita yang klise dan idealis dengan gaya bahasa picisan sampai kepada akhir bahagia yang tidak dapat dihindarkan dan tidak realistis(Wilpert, 1989:513).
e. Roman Hiburan (Unterhaltungsroman)
Roman ini dibuat untuk memuaskan keinginan para pembaca terhadap hiburan. Dibandingkan dengan yang lebih berkelas (gehobene Literatur), jenis roman ini tidak bercerita tentang perselisihan yang mendalam dengan permasalahan yang mengharukan seperti juga melalui bentuk-bentuk baru pada gaya dan penggambaran, agar tidak menyulitkan pembaca untuk mengerti jalan ceritanya. Kebanyakan roman ini berakhir dengan bahagia.
e.       Roman Anak dan Remaja (Kinder-und Jugendroman)
Tema, bahan cerita, dan bentuk roman ditulis untuk anak dan remaja, dan biasanya terdapat aspek untuk menghibur, mengajar dan mendidik. Dalam roman ini biasanya disertai dengan gambar ilustrasi yang bertujuan agar pembaca mudah memahami isi cerita yang disajikan. “Prinsip dasar roman ini adalah adaptasi/asimilasi : kalimat – kalimat yang terdapat dalam roman harus disesuaikan dengan psikologi anak dan remaja. Roman pendidikan (Bildsdungsroman)”.[8]
Tema dan isi cerita dalam roman ini menitik beratkan pada perkembangan pendidikan tokoh utama dalam cerita. “Roman ini disebut roman zaman klasik dan romantik. Pendidikan mempunyai arti “ kemanusiaan yang sempurna (vollendeter Humanität)”.[9]
Roman pendidikan dimaksudkan untuk roman yang bercerita tentang perkembangan kejiwaan dan karakter seorang manusia.
Metzler Lexikon Literatur roman terbagi atas beberpa bagian yang besar yaitu berdasarkan materi, berdasarkan tema, berdasarkan teknik penceritaan, berdasarkan sasaran, dan berdasarkan tuntutan.
a.       Roman berdasarkan materi (Roman nach Stoffen und dargestelltem Personal) : roman petualangan (Abendteuerroman), roman pahlawan (Ritterroman), roman kriminal (Kriminalroman), roman perjalanan (Reiseroman)
b.      Roman berdasarkan tema (Roman nach Themen und behandelten Problemen) : roman percintaan (Liebesroman), roman pendidikan (Erziehungsroman), roman sosial (Gesellschaftsroman
c.       Roman berdasarkan teknik penceritaan (Roman nach dem Erzählverfahren) : roman orang pertama (Ich-Romane), Roman orang kedua (Er-Romane)
d.      Roman berdasarkan sasaran (Roman nach dem Addresatten) : roman perempuan (Frauenroman), roman remaja (Jugendmädchenroman), roman anak-anak (Kinderroman)
e.       Roman berdasarkan tuntutan (Roman nach Anspruch und Verfahrenweise) : roman picisan (Trivialroman), roman hiburan (Unterhaltungsroman).[10]
*      Cerpen
Cerpen Adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan langsung tamat. “Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata”.[11]
 unsur-unsur intrinsik cerpen antara lain adalah
(1) tema.
(2) tokoh.
(3) alur.
(4) latar.
(5) teknik penceritaan. dan
(6) diksi.










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari penjelasn di atas dapat di tarikkesimpulan yaitu :
a.       Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
b.      Cerpen
Cerpen Adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan langsung tamat.
c.       roman
roman adalah sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan dengan kehidupan sosialnya
d.      novel
novel adalah suatu cerita fiksi yang menggambarkan kisah hidup tokoh melalui rangkaian peristiwa yang kompleks dan mengubah nasib tokoh tersebut
e.       Drama
drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.
B.     SARAN
 Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan sumbang kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Agar kedepannya dapat lebih baik lagi.










DAFTAR PUSTAKA
Dimas Arika Mihardja.2011.Definisi Novel dan Roman.(online) http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/tugas-softskill-mata-kuliah-bahasa-indonesia-karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/. Diakses tanggal 27 april 2013.
Sisil.2012.Karya Non Ilmiah.(omline) http://sisildiaz.blogspot.com/2012/10/karya-non-ilmiah.html.Diakses tanggal 26 april 2013.
Kasman.2012.Tugas Penjelasan Karya Non Ilmiah.(online)
Reskiyanthi.2012.Pengertian Drama.(online)












[1] Marwata dalam Dimas Arika Mihardja.2011.definisi Novel dan Roman.(online) http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/tugas-softskill-mata-kuliah-bahasa-indonesia-karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/. Diakses tanggal 27 april 2013.
                [2] Ibid.
               [3] Ibid.
[4]Ibid
[5] Ibid.
[6]Ibid.
[7] Matzkowski dalam Dimas Arika Mihardja.2011.Definisi Novel dan Roman.(online) http://www.wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/tugas-softskill-mata-kuliah-bahasa-indonesia-karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/. Diakses tanggal 27 april 2013.
[8]Ibid.
[9]Ibid
[10] Ibid
[11] Edgar Allan Poe  dan Jassin dalam Hafizazza.2011.Pengertian Cerpen dan Unsurnya.(online) http://www.hafizazza.blogspot.com. Diakses tanggal 27 april 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar